KALIMAYA KEINDAHAN BATU MULIA BANTEN

Sumber Gambar :

Kalimaya Keindahan Batu Mulia Banten

Kalimaya adalah salah satu jenis batu mulia atau batu permata yang secara mendunia lebih popular dengan nama opal. Batu ini memiliki kelebihan diantara batumulia yang lain karena permainan warna karena sifat optiknya yang sangat unik. Bayangkan bahwa dalam satu kalimaya (opal) kita dapat menyaksikan indahnya mirah delima, zamrud, topas, kecubung dan semua warna cemerlang dari batu permata lain, sehingga seorang maestro drama Shakespeare menyanjungnya sebagai “Queen of Gems” atau ratunya permata.

Sejauh ini catatan mengenai penemuan opal di Indonesia hanya berasal dari Banten, tepatnya di empat wilayah kecamatan di Kabupeten Lebak, yaitu Kecamatan Maja, Cimarga, Sajira dan Curugbitung, di keempat kecamatan tersebut sampai saat ini masih dilakukan penggalian kalimaya dan telah menghasilkan berbagai jenis kalimaya yang sangat berharga di pasaran batu permata, bahkan harganya melampaui opal yang berasal dari negara lain seperti Australia atau Afrika. Salah satu tempat penggalian yang cukup produktif, yaitu di Ciluwuk, yang berada sekitar aliran sungai Ciberang.

Konon nama kalimaya berasal dari nama lokasi dimana batu permata ini ditemukan pertamakali yaitu di Kali Maja yang berada daerah Kecamatan Maja. 

Setelah memasuki wilayah perniagaan batu permata yang cukup lama, kalimaya seringkali dikenal sebagai istilah Indonesia untuk opal yang tergolong kedalam batu permata.Akan tetapi sebenarnya kalimaya adalah Opal Indonesia yang hanya ditemukan di Banten. Sedang untuk pengelompokan jenis, kalimaya di kalangan pelaku usaha diklasifikasikan ke dalam 5 jenis yaitu :

  1. Kalimaya susu, yaitu kalimaya yang warna dasarnya menyerupai susu dengan warna warni lain yang terlihat berkilauan didalamnya
  2. Kalimaya kristal adalah kalimaya yang berwarna bening/transparan kehijauan atau kecoklatan dihiasi dengan warna-warni lain apabila terkena cahaya
  3. Kalimaya teh, berwarna dasar seperti air teh 
  4. Kalimaya hitam, berwarna dasar hitam; dan

Kalimaya bunglon yang memiliki sifat optic khusus yaitu berkabut bila terkena air, tapi dalam keadaan kering akan menampilkan keindahannya

Kalimaya Susu                                               Kalimaya Kristal

Kalimaya Teh                                                 Kalimaya Hitam

Kalimaya bunglon

Bumi Banten diduga muncul sebagai daratan sejak 40 juta tahunan yang lalu, yaitu dari aktifitas gunung api di wilayah Cikotok dan sekitarnya yang muncul ke permukaan, melelehkan lava serta menebarkan material vulkanik berupa breksi gunung api dan tufa (abu gunung api). Formasi batuan ini dikenal sebagai Formasi Cikotok yang pembentukannya berlangsung sejak akhir Eosen hingga pertengahan Oligosen (40 – 30 juta thn yl), ini bisa jadi merupakan inti dari pulau Jawa karena tidak dijumpainya batuan yang diendapkan di lingkungan darat pada kisaran waktu tersebut melainkan yang ada di Cikotok.Setelah kurun waktu tersebut barulah daratan meluas sebagai akibat dari aktifitas magmatik dan tektonik. Pulau Jawa merupakan bagian dari busur magmatik yang membentang dari ujung P. Sumatera hingga Kepulauan Nusa Tenggara yang dikenal pula sebagai bagian dari sistem Cincin Api “ring of fire” 


Share this Post